Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Dompu, Dorobatanews.net ~ Ada teman yang akan segera mantuan. Kebetulan teman ini seorang Ibu dan dia punya anak lelaki yang di waktu dekat akan siap mengakhiri masa lajangnya.
Jauh hari sebelum acara pernikahan Ibu dan anak ini telah bercerita banyak hal salah satunya terkait calon istrinya yang juga calon mantu bagi bundanya.
Anak lelaki ini adalah pribadi yang sangat dekat dengan ibu-nya. Dia biasa bercerita banyak hal termasuk juga wanita yang menjadi tambatan hatinya.
Kata anaknya kepada ibunya yang duduk disebelahnya. "Di waktu dekat ini aku ingin memperkenalkan calon mantu Ibu", kata dia ke ibunya.
Dia pun menambahkan ceritanya. "Saya ingin segera mengakhiri masa lajang-ku oleh karenanya aku akan mengenalkannya ke Ibu", ucap anak itu memberitahu Ibunya.
Menurutnya gadis pilihannya itu adalah pribadi yang baik. Selain bisa menerima kekurangan maupun kelebihannya gadis itu juga siap melebur menjadi bagian dari keluarga besarnya.
"Ibu-ku sayang, aku sudah menemukan gadis pilihan dan mohon Ibu dan Ayah bisa melamar dia untuk aku", seru anak itu penuh semangat.
Lanjut anak lelaki itu bercerita ke ibunya. "Gadis yang aku sebutkan selain punya kelebihan dia juga adalah pribadi yang sudah kurasa cocok bu", terangnya.
Katanya lagi dia bisa menerima apa adanya dan mau mengarungi hidup dalam bingkai rumah tangga.
"Aku ingin Ibu dan Ayah bisa segera melamar dia", tuturnya seolah-olah memaksakan keinginannya.
Si Ibu itupun memberi respon atas cerita buah hati kesayangannya. " Apa betul kamu udah siap menikah", tanya Ibu itu ke anaknya.
Dia pun memberi nasehat ke anaknya. "Anak ku, menikah itu adalah pilihan hidup yang mesti dipertimbangkan", ujar Ibu itu ke anaknya.
Ibu ini pun melanjutkan dengan menyampaikan harapan ke anaknya. "Anaku, kalau bisa pernikahan itu hanya berlangsung satu kali saja seumur hidup ini.
"Saat seseorang memutuskan menikah dalam hidupnya maka pernikahannya itu adalah pernikahan yang pertama dan juga yang terakhir kalinya", ujar Ibu itu dengan pandangan yang tajam ke anaknya.
Kemudian Ibu itu pun mengatakan ke anaknya, baiklah Ibu akan musyawarah dulu dengan ayahmu terkait rencana kamu mau menikah.
"Baik, aku akan membicarakan rencana mu ini dengan ayahmu", kata Ibu itu memberikan kepastian ke anaknya seraya ia merenung terkait rencana mantuan dari buah hati kesayangannya itu memberikan kesadaran kepadanya bahwa dunia ini terus berputar tanpa henti.
Rencana mantuan ini benar-benar menyadarkan aku bahwa dunia ini ibarat roda, dia terus berputar tanpa henti, dia terus berputar entah sampai kapan.
Dulu aku pernah mengutarakan rencana pernikahan ke ayah-ku dengan seorang pria pujaan hati yang kini menjadi ayah dari buah hatinya.
"Kini buah hati-ku melakukan hal yang sama menceritakan wanita yang menjadi pujaan hatinya dan ingin mengakhiri masa lajangnya", ucap Ibu ini dalam hati dan cerita ini pun berakhir. (DT team).
Penulis: Ahli Muda Pranata Humas Bagian Prokopim Sekertaris Daerah Kabupaten Dompu dan Seorang Konsultan Psikologi
Posting Komentar
0Komentar