Pembangunan Gedung Serbaguna Desa Nowa Resmi Telah Dimulai, Menuai Pro Dan Kontra Di Tengah Masyarakat.

Dorobata News
By -
0




Dompu, Woja. Dorobatanews.net ~ 
Pembangunan Gedung Serbaguna di Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, telah mulai dilaksanakan setelah melalui proses panjang musyawarah Desa serta persetujuan resmi dari pemerintah Daerah. Meski mendapatkan dukungan dari sebagian pihak, proyek ini juga memunculkan perbedaan pendapat (versi atau “fersi”) di tengah masyarakat.


Menurut Kepala Desa Nowa, Syarifuddin Saaban, proses pengajuan pembangunan ini telah melalui prosedur resmi, termasuk mendapatkan izin dari Bupati dan telah dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) terkait pemanfaatan lahan. Dan  Penggunaan lahan SDN no 3 Woja untuk pembangunan gedung ini bersifat pinjam pakai selama lima tahun, berdasarkan persetujuan  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dompu.


Selanjutnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Dompu juga telah memberikan telaah teknis mengenai pemanfaatan lahan tersebut. Dalam telaah tersebut ditegaskan bahwa penggunaan aset Daerah dalam bentuk pinjam pakai selama lima tahun dimungkinkan, dengan tetap memperhatikan regulasi dan fungsi aset yang digunakan.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, Drs. H. Rifaid, M.Pd., menyampaikan pandangannya. Menurutnya, pembangunan gedung serbaguna pada prinsipnya adalah bagian dari kebijakan pemerintah Daerah, khususnya Bupati, dan diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat secara umum.


Namun demikian, Kadis menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan masyarakat dengan aktivitas pendidikan. Ia mengingatkan agar kegiatan di gedung serbaguna, seperti hajatan atau acara masyarakat lainnya, tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM), terutama pada saat - saat penting seperti masa ujian.


"Kami berharap kegiatan yang menggunakan gedung serbaguna tidak dilaksanakan di waktu ujian. Jika pun terpaksa, maka kami akan berkoordinasi dengan Koordinator Cabang Dinas (KCD) di tingkat kecamatan untuk menginstruksikan sekolah - sekolah agar mengantisipasi potensi gangguan kebisingan," ujar kadis.


Lebih lanjut, Kadis menjelaskan bahwa penggunaan aset Daerah tetap berada di bawah kewenangan Bupati sebagai pemilik aset, sementara pengelolaannya dilakukan oleh Sekretariat Daerah (Setda). Oleh karena itu, segala bentuk penggunaan harus sesuai prosedur dan mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait.


Ia juga mengimbau agar selama masa pinjam pakai, tercipta koordinasi yang baik antara pihak sekolah yang berdekatan dengan lokasi pembangunan dan pemerintah Desa sebagai pengguna fasilitas. "Kami sangat berharap komunikasi dan koordinasi antara pemerintah Desa dan sekolah dapat berjalan baik, agar anak - anak tetap bisa merasa nyaman bermain dan belajar meski di dekat mereka ada aktivitas masyarakat,” tambahnya.


Kadis juga menyinggung harapan jangka panjang dari adanya fasilitas ini. Ia menyebut, jika dikelola dengan baik dan tidak mengganggu proses pendidikan, maka gedung serbaguna dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat yang positif, termasuk olahraga dan kegiatan pemuda, yang secara tidak langsung juga akan berdampak baik pada pengembangan karakter anak - anak.


Pembangunan gedung serbaguna ini merupakan salah satu proyek strategis di tingkat Desa, yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang sosial, budaya, dan kepemudaan. Dalam lima tahun masa penggunaan pertama, proyek ini akan dievaluasi kembali, dan masa penggunaannya dapat diperpanjang sesuai dengan hasil evaluasi dan kebijakan Pemerintah.


Pembangunan gedung serbaguna di Desa Nowa yang dibiayai melalui alokasi Dana Desa tahun anggaran 2024–2025 mulai menunjukkan kemajuan. Rangka baja yang kini sudah berdiri menjadi tanda nyata bahwa proyek pembangunan tersebut telah resmi dimulai.


Pembangunan ini merupakan bagian dari program prioritas desa untuk meningkatkan sarana dan prasarana masyarakat, khususnya dalam mendukung kegiatan sosial, keagamaan, hingga musyawarah Desa. Dengan anggaran yang tergolong cukup besar, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga Desa Nowa.


Namun di balik semangat pembangunan tersebut, muncul keresahan dari sebagian warga yang merasa kurang dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Beberapa masyarakat menilai bahwa pembangunan gedung ini tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan mendesak warga, sementara yang lain mempertanyakan transparansi penggunaan dana.


“Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami ingin tahu jelas peruntukannya dan bagaimana proses penganggarannya. Ini uang rakyat,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.


Pihak pemerintah Desa menyatakan bahwa seluruh proses telah sesuai prosedur dan telah melalui tahapan musyawarah Desa (musdes), serta telah mendapatkan persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kepala Desa Nowa juga menegaskan bahwa pembangunan ini akan membawa manfaat besar, terutama sebagai pusat kegiatan masyarakat yang selama ini belum memiliki fasilitas yang memadai.


“Pembangunan ini untuk kita semua. Kami terbuka terhadap masukan dan akan terus mengawal prosesnya agar berjalan dengan baik dan transparan,” ujarnya.


Seiring berjalannya waktu, diharapkan komunikasi antara pemerintah Desa dan masyarakat semakin intensif agar pro - kontra yang muncul bisa diredam, sehingga pembangunan bisa berjalan lancar dan hasilnya benar - benar bermanfaat bagi seluruh warga desa. (DT -001).




Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)