Kempo, Dorobatanews.net ~ Wacana pembangunan markas Batalyon TNI di wilayah Doroncanga, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu NTB, mulai menunjukkan progres konkret. Pada Selasa, 09 September 2025, Pemerintah Kecamatan Kempo mengadakan kegiatan silaturahmi sekaligus sosialisasi resmi kepada masyarakat terkait rencana strategis tersebut. Bertempat di Aula Kantor Camat Kempo, kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.30 WITA dan dihadiri oleh berbagai unsur penting dari pemerintahan, TNI, kepolisian, serta tokoh masyarakat setempat.
Hadirkan Banyak Pihak Penting
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain:
Dandim 1614/Dompu, Letkol CZI Janu Hendarto, SE
Kapolsek Kempo, IPDA Jubaidin
Danramil Kempo, PELTU Irwan
Pasi Pers Kodim 1614/Dompu, Kapten CZI Arif Budimansyah
Anggota DPRD Kabupaten Dompu, H. Andi Bachtiar, SH
Para Kepala Desa se-Kecamatan Kempo
Ketua Kelompok Tani Ternak Doroncanga
Perwakilan dari unsur Toga (tokoh agama), Toma (tokoh masyarakat), Toda (tokoh daerah), dan Towa (tokoh wanita)
Kehadiran para tokoh tersebut menjadi bukti bahwa rencana pembangunan ini bukan hal yang kecil, melainkan menyangkut banyak aspek dalam kehidupan masyarakat Dompu, khususnya di wilayah Doroncanga yang telah lama dikenal sebagai sentra peternakan utama.
Kekhawatiran Warga Akan Lahan Ternak
Salah satu kekhawatiran yang mengemuka dalam forum sosialisasi ini adalah dampak pembangunan terhadap lahan penggembalaan ternak. Ketua DPRD Kabupaten Dompu yang diwakili oleh H. Andi Bachtiar, SH, menekankan pentingnya memperhatikan kondisi sosial dan budaya masyarakat dalam pembangunan tersebut.
"Doroncanga bukan hanya wilayah geografis, tetapi juga ruang hidup dan sejarah budaya masyarakat peternak. Jika kita tidak hati-hati, pembangunan ini bisa mengganggu keberlangsungan ekonomi warga yang sejak lama menggantungkan hidupnya pada sektor peternakan," jelas H. Andi Bachtiar dalam sambutannya.
Ia mengutip Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 6 Tahun 2023, khususnya Pasal 8, yang secara tegas mengatur perlindungan terhadap lahan penggembalaan dan sistem tata kelola lahan berkelanjutan.
"Kami di DPRD berkomitmen mengawal proyek ini agar tetap berpijak pada aturan dan tidak melanggar hak-hak masyarakat. Pembangunan pertahanan negara penting, tapi harus tetap berdampingan dengan kepentingan rakyat," imbuhnya.
Komitmen TNI: Keamanan dan Pembinaan Masyarakat
Menanggapi berbagai kekhawatiran tersebut, Dandim 1614/Dompu, Letkol CZI Janu Hendarto, SE, menyampaikan bahwa pihak TNI tidak menutup mata terhadap kondisi riil masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembangunan Batalyon TNI ini tidak hanya menyangkut aspek militer, tetapi juga sosial kemasyarakatan.
"Kita tidak ingin masyarakat merasa terpinggirkan. Justru kehadiran Batalyon ini diharapkan bisa menjadi solusi atas berbagai masalah di wilayah ini, termasuk konflik lahan dan keamanan ternak," katanya.
Letkol Janu juga menambahkan bahwa program pembinaan masyarakat, khususnya peternak lokal, akan menjadi bagian dari agenda utama TNI di Doroncanga. Pendampingan dalam hal keamanan ternak, penyuluhan, hingga mediasi sengketa lahan akan menjadi bentuk nyata kontribusi TNI terhadap masyarakat.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, para kepala desa, dan kelompok tani ternak untuk memastikan bahwa sektor peternakan tidak terganggu. Justru kami ingin membantu agar sektor ini lebih maju dan aman," ujar Letkol Janu.
Ia memastikan bahwa seluruh aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam kegiatan ini akan dibawa ke tingkat lebih tinggi, termasuk kepada Pemerintah Kabupaten Dompu.
Aspirasi dan Harapan Masyarakat
Sesi diskusi yang digelar setelah sambutan para pejabat berlangsung hangat dan terbuka. Warga, terutama dari kelompok peternak dan tokoh masyarakat, menyampaikan berbagai masukan terkait dampak pembangunan. Banyak yang berharap ada transparansi dalam pemetaan lahan, kompensasi yang adil, dan **pelibatan aktif masyarakat** dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Beberapa tokoh juga meminta agar ada forum lanjutan yang lebih intensif sebelum pelaksanaan dimulai. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman atau konflik horizontal di tengah masyarakat.
Penutup: Jalan Tengah yang Diupayakan
Dengan berakhirnya acara pada siang hari, suasana kebersamaan dan komitmen kolaboratif tampak menguat. Pemerintah Kecamatan Kempo mengapresiasi semua pihak yang telah hadir dan berharap bahwa rencana besar ini tidak hanya akan memperkuat pertahanan negara, tetapi juga memperkuat ekonomi dan stabilitas sosial masyarakat setempat.
Harapannya, pembangunan markas Batalyon TNI di Doroncanga tidak menjadi ancaman bagi ruang hidup masyarakat, tetapi justru menjadi pendorong bagi kemajuan, keamanan, dan kesejahteraan bersama.
"Kami ingin melihat Doroncanga tetap menjadi pusat peternakan sekaligus menjadi kawasan strategis pertahanan. Keduanya bisa berjalan berdampingan jika dirancang dengan hati-hati dan melibatkan semua pihak," tutup Camat Kempo dalam sambutannya. (DT - Agus).
Posting Komentar
0Komentar