Maluk,Sumbawa Barat,Dorobatanes.net, ~ Pemerintah Desa Mantun, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), memperingati Hari Lahir (Harlah) Desa Mantun ke-18 dengan menggelar Istighosah dan Bazar UMKM di depan Kantor Desa Mantun, Sabtu malam (13/12).
Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan tertib serta dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat. Momentum ini menjadi wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas perjalanan Desa Mantun selama 18 tahun, sekaligus menjadi ruang konsolidasi sosial dalam memperkuat persatuan, toleransi, dan semangat kebangsaan di tingkat akar rumput.
Acara ini turut dihadiri para Kepala Desa di kecamatan Maluk, termasuk Pemerintah Desa Pasir Putih ( Ahmad Mahmudi ), Kades Desa Maluk, ( Baharudin ) Kades Desa Bukit Damai ( Suwardi ) Babinsa Desa Mantun, ( Sertu Ahmad yani ) Bhabinkamtibmas ( Ramli ) Kades Desa Mantun, ( Heri Wibowo S.ST )Ketua Kerukunan Ikatan Bima Dompu (IKBD), ( Makmun Iskandar ) Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muh.Asriwandi,SPdi perwakilan Dinas Pariwisata,serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Maluk.
Istighosah yang dipimpin oleh tokoh agama setempat menjadi refleksi spiritual sekaligus penguatan nilai-nilai religius dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara itu, Bazar UMKM yang digelar secara bersamaan mencerminkan komitmen Desa Mantun dalam mendukung agenda nasional pemberdayaan ekonomi rakyat serta penguatan ekonomi lokal berbasis desa.
Kepala Desa Mantun, Heri Wibowo, SST, menegaskan bahwa peringatan Harlah ke-18 ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum strategis untuk meneguhkan kembali komitmen kebersamaan dalam menjaga stabilitas sosial, memperkuat ketahanan desa, serta mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Heri Wibowo, Desa Mantun dinilai mampu menjaga kondusivitas wilayah serta membangun sinergi lintas sektor, sejalan dengan semangat pembangunan nasional yang menempatkan desa sebagai fondasi utama kemajuan bangsa.
Peringatan Harlah ke-18 Desa Mantun ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam merawat nilai persatuan, religiusitas, dan kemandirian ekonomi, sekaligus mempertegas peran strategis desa dalam mendukung visi pembangunan nasional, khususnya dari wilayah timur Indonesia. (DT - Agus).
Posting Komentar
0Komentar