Kekosongan Perangkat Desa Nowa Belum Terisi, Warga Pertanyakan Sikap Kepala Desa.

Dorobata News
By -
0




Dompu, woja. Dorobatanews.net ~ 
Masyarakat Desa Nowa hingga kini masih menanti kejelasan dari Kepala Desa Nowa, Syarifuddin Saaban, terkait perekrutan perangkat Desa dan Kasi Pemerintahan yang hingga saat ini masih mengalami kekosongan. Kekosongan ini sudah berlangsung hampir sembilan bulan dan dinilai menghambat kinerja serta pelayanan publik di tingkat Desa. (31/6/2025).


Kekosongan jabatan tersebut mencakup dua posisi penting, yaitu perangkat Desa dan Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan. Selain itu, satu posisi perangkat wilayah juga belum terisi setelah pejabat sebelumnya meninggal dunia beberapa waktu lalu.


Menurut informasi yang dihimpun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa mengenai mekanisme atau langkah - langkah yang akan diambil terkait pengisian kekosongan jabatan tersebut. Padahal, masyarakat berharap adanya perekrutan atau pemilihan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku di tingkat Desa.


“Sudah hampir sembilan bulan tidak ada kejelasan. Kami butuh pelayanan yang optimal, tapi bagaimana bisa kalau struktur pemerintahan Desa tidak lengkap?” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.


Saat ini, beberapa tugas dari jabatan yang kosong tersebut masih dijalankan secara bergilir oleh Kaur dan Kasi lainnya. Namun, masyarakat menilai hal ini tidak efektif dan bisa berdampak pada pelayanan publik.


Lebih lanjut, muncul dugaan dari masyarakat bahwa keterlambatan pengisian jabatan ini bisa saja disalahgunakan. Salah satunya adalah dugaan penyalahgunaan honorarium dari pejabat sementara (PLT) yang menjalankan tugas Kasi Pemerintahan. Masyarakat menduga ada ketidakterbukaan dalam pengelolaan honor yang seharusnya diberikan kepada pejabat pelaksana tugas tersebut.


“Kami hanya ingin pemerintahan Desa berjalan sebagaimana mestinya. Jangan sampai ada kepentingan pribadi yang menghambat pelayanan kepada masyarakat,” lanjut warga tersebut.


Masyarakat kini menunggu ketegasan dan sikap arif dari Kepala Desa Syarifuddin Saaban untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Harapan mereka, perekrutan perangkat dan pengisian jabatan dapat segera dilakukan secara transparan, adil, dan sesuai prosedur, agar roda pemerintahan Desa kembali berjalan normal dan optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat.


Padahal, dalam pernyataan Kepala Desa Syarifuddin Saaban pada bulan Mei lalu, ia sempat menyampaikan bahwa proses perekrutan perangkat Desa akan segera dilakukan. Pernyataan tersebut sempat memberikan harapan baru bagi masyarakat yang sudah lama menunggu hadirnya pejabat definitif untuk menduduki posisi yang kosong.


Namun, hingga pertengahan Juni ini, janji tersebut belum juga direalisasikan. Tidak ada tanda - tanda dimulainya proses rekrutmen secara terbuka, maupun informasi resmi dari pihak pemerintah Desa mengenai jadwal maupun mekanisme perekrutan yang dimaksud.


“Kami menunggu sejak Mei, katanya akan segera direkrut. Tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada kejelasan. Ini sudah terlalu lama,” ujar warga lainnya dengan nada kecewa.


Ketiadaan langkah konkret dari pemerintah Desa menambah daftar panjang kekecewaan publik. Warga mulai mempertanyakan komitmen dan tanggung jawab Kepala Desa dalam menjalankan roda pemerintahan secara profesional dan transparan.


Bahkan beberapa tokoh masyarakat mulai mendorong agar pihak kecamatan atau institusi pengawas lainnya turun tangan meninjau kondisi ini. Mereka khawatir jika keterlambatan ini dibiarkan, akan menimbulkan potensi konflik sosial dan mengganggu stabilitas pelayanan publik di Desa Nowa.


“Kalau kepala Desa tidak segera bertindak, kami akan surati pihak kecamatan. Pemerintahan ini milik bersama, bukan hak milik satu orang,” ucap seorang tokoh masyarakat yang ikut menyuarakan keresahan warga.


Di tengah situasi tersebut, masyarakat Desa Nowa tetap berharap Kepala Desa Syarifuddin Saaban segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan kekosongan jabatan yang berlarut - larut. Mereka menginginkan.   (DT -001).


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)