Dompu, Dorobatanews.net ~ PT Sumbawa Timur Mining (STM), perusahaan eksplorasi tembaga yang mengelola Proyek Hu’u di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi sponsor utama dalam Festival Lakey 2025 yang berlangsung pada 12–20 Juli di sepanjang Pantai Lakey. Keterlibatan ini disebut sebagian pihak sebagai upaya pencitraan perusahaan, yang tengah menghadapi sorotan publik terkait rencana perpanjangan izin eksplorasi dan dugaan aktivitas eksplorasi yang menyisakan jejak lingkungan belum terselesaikan.
Festival Lakey sendiri menjadi salah satu ajang pariwisata terbesar di Dompu, menghadirkan ragam kegiatan mulai dari lomba selancar, Lakey Fun Run, perahu mini, hingga tari tradisional massal. Acara ini sukses menarik lebih dari 30 ribu pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara dari Australia, Jerman, Belanda, Afrika Selatan, China, dan Amerika Serikat.
Meski kontribusi STM dalam penyelenggaraan festival menuai apresiasi dari sejumlah pihak, seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, beberapa aktivis dan masyarakat sipil mempertanyakan motif keterlibatan korporasi dalam event tersebut. Mereka menilai dukungan STM sebagai bentuk "soft diplomacy" untuk memperbaiki citra di tengah wacana perpanjangan izin eksplorasi yang disebut - sebut menyimpan potensi temuan “kolom raksasa” yang belum diungkap secara terbuka.
“Dalam konteks ini, penting bagi perusahaan untuk tidak hanya membangun citra melalui event publik, tetapi juga menunjukkan transparansi dan akuntabilitas atas dampak kegiatan eksplorasi mereka,” ujar salah satu pemerhati lingkungan di Dompu, yang enggan disebut namanya.
Dukungan STM dalam Festival Lakey tidak hanya berupa pendanaan sebagai sponsor utama. Perusahaan juga merenovasi jalur pedestrian Pantai Lakey, menyediakan alat berat untuk persiapan area festival, dan mendukung kebersihan lokasi dengan 2 unit mobil sampah. Selain itu, kelompok UMKM binaan STM turut dilibatkan dalam menjajakan produk khas lokal dan pengadaan konsumsi untuk tamu VIP.
Ulya Defretes, Manajer Community Relations STM, menyatakan bahwa keterlibatan STM dalam Festival Lakey merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami berharap efek positif dari kegiatan ini dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat Dompu, tidak hanya pada saat festival berlangsung,” ujarnya.
Festival ini juga mencetak rekor MURI untuk kategori tari tradisional Ou Balumba massal yang melibatkan 21.220 penari, menjadikannya salah satu daya tarik utama ajang tersebut.
Di tengah kemeriahan festival, kehadiran STM pun menjadi sorotan. Apalagi diketahui bahwa wilayah kerja STM - di bawah Kontrak Karya Generasi ke-7 menyimpan tidak hanya potensi tembaga, tetapi juga panas bumi. Melalui anak perusahaannya, PT Sumbawa Timur Geothermal, perusahaan ini telah mengantongi izin pengelolaan potensi tersebut dari pemerintah.
Dalam situasi ini, sejumlah pihak mendesak STM agar lebih terbuka kepada publik mengenai hasil eksplorasi, potensi dampak lingkungan, dan komitmen jangka panjang terhadap masyarakat Dompu. Upaya mendukung sektor pariwisata dianggap positif, namun tidak boleh mengalihkan perhatian dari isu - isu mendasar yang tengah dihadapi. (DT - 001).
Posting Komentar
0Komentar