Guru - Guru SMPN 6 Kempo Harapkan Hibah Lahan Dari P3 Bali Demi Perbaikan Fasilitas Sekolah

Dorobata News
By -
0




Dompu, Dorobatanews.net ~ 
Para guru dan tenaga pendidik di SMP Negeri 6 Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan harapan besar kepada pihak P3Bali agar bersedia menghibahkan lahan tempat berdirinya sekolah tersebut. Hibah ini dianggap sebagai langkah krusial agar Pemerintah Daerah dapat segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki kondisi fisik sekolah yang saat ini dinilai sangat memprihatinkan.


Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, bangunan SMPN 6 Kempo saat ini berada dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Para guru menyebutkan bahwa gedung sekolah ini lebih menyerupai bangunan tua yang sudah lama tidak mendapatkan perhatian atau perawatan. Keadaan tersebut sangat berdampak terhadap kelancaran proses belajar-mengajar, karena sarana dan prasarana yang minim menyulitkan siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan secara optimal.



Gedung sekolah ini pertama kali dibangun pada tahun 2011 atas inisiatif dan swadaya masyarakat setempat, dibantu oleh para guru yang kala itu berjuang keras demi menyediakan ruang belajar sementara bagi anak-anak di wilayah Kempo. Namun, karena status lahan yang belum jelas, pembangunan lebih lanjut maupun renovasi besar-besaran tidak pernah terealisasi hingga saat ini.


"Sampai sekarang, belum ada bantuan berarti dari pihak pemerintah. Kami hanya bisa menjaga apa yang ada, namun dengan kondisi yang semakin tua dan rapuh, tentu ini tidak bisa terus dibiarkan," ujar salah satu guru SMP Negeri 6 Kempo kepada media, Dorobata News.


Menurutnya, dengan adanya hibah resmi dari P3Bali, pemerintah melalui dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR bisa lebih leluasa mengalokasikan anggaran pembangunan gedung baru yang representatif. Hal ini sejalan dengan semangat untuk memberikan pendidikan yang layak dan berkualitas kepada generasi muda Dompu, khususnya di Kecamatan Kempo.


Hibah lahan ini tidak hanya akan menyelesaikan persoalan administratif, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi pembangunan pendidikan yang lebih baik. Dengan fasilitas yang memadai dan lingkungan belajar yang kondusif, semangat siswa untuk belajar dipastikan akan meningkat. Para guru pun akan lebih termotivasi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.


"Anak-anak kami adalah generasi penerus bangsa. Mereka berhak mendapatkan fasilitas yang baik. Jika gedung sekolahnya saja tidak memadai, bagaimana kita bisa berharap hasil pendidikan akan maksimal?" lanjut guru tersebut.


Harapan ini juga datang dari masyarakat dan para orang tua murid yang menginginkan adanya perubahan nyata. Mereka menilai, perhatian dari P3Bali dan dukungan dari pemerintah daerah adalah kunci utama dalam mewujudkan impian memiliki sekolah yang layak dan nyaman untuk proses pendidikan.


Kini, semua mata tertuju pada langkah yang akan diambil oleh P3Bali dan Pemda Dompu. Semakin lama keputusan ini tertunda, semakin banyak pula kesempatan pendidikan yang terlewatkan oleh anak-anak Kempo.


"Ini bukan sekadar soal bangunan. Ini tentang masa depan anak-anak kami," tegas seorang wali murid.


Masyarakat berharap, jeritan hati para guru dan siswa SMPN 6 Kempo akan segera mendapatkan tanggapan positif. Karena setiap hari yang berlalu tanpa perbaikan adalah hari yang menghambat masa depan anak-anak bangsa. (DT - Agus).




 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)