Bangun Sekolah Hampir Roboh Guru Dan Siswa SMPN 9 Satap Dompu NTB Terpaksa Belajar Di Tengah Ancaman Bahaya

Dorobata News
By -
0



Dompu, Dorobatanews.net ~ 
Proses belajar mengajar di SMP Negeri 9 Satu Atap (Satap) Dompu, yang terletak di Kecamatan Dompu, Nusa Tenggara Barat, kini berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Para siswa dan guru harus menjalani kegiatan belajar di tengah bangunan tua yang nyaris ambruk. Dengan atap bolong dan struktur bangunan yang sudah rapuh, ruang kelas tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk kegiatan pendidikan. (22/9).


Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam dari berbagai pihak, termasuk siswa, guru, orang tua murid, dan komite sekolah. Banyak murid bahkan mulai merasa ragu untuk bersekolah karena takut akan keselamatan mereka, terutama saat angin kencang bertiup. Pada kondisi seperti itu, guru dan siswa seringkali harus keluar ruangan karena takut atap akan runtuh sewaktu-waktu.


Tiga ruang kelas serta dua ruang tata usaha kelas tambahan dinyatakan tidak layak pakai. Selain itu, ruang tata usaha pun ikut difungsikan sebagai ruang belajar darurat demi menyelamatkan proses pembelajaran yang tak boleh berhenti. Hal ini menunjukkan betapa kritisnya situasi di SMPN 9 Satap Dompu.


Kepala sekolah bersama para guru tetap menunjukkan semangat dan optimisme tinggi. Mereka bertekad menjaga kelangsungan pendidikan meskipun berada di tengah keterbatasan. "Kami tetap melaksanakan proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya, walau kondisi bangunan sangat tidak mendukung," ungkap salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.


Sementara itu, masyarakat dan para wali murid sangat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret. Mereka menilai, keselamatan anak-anak dan tenaga pengajar tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dalam waktu dekat, musim hujan akan segera tiba, dan kondisi bangunan yang semakin lapuk dikhawatirkan akan menimbulkan bencana.


"Harapan kami hanya satu, semoga pemerintah segera turun tangan. Bangunan sekolah ini sangat memprihatinkan. Anak-anak kami tidak bisa belajar dengan tenang jika takut setiap hari," ujar salah satu wali murid dengan nada cemas.


Komite sekolah juga menegaskan pentingnya fasilitas pendidikan yang layak untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan dalam proses belajar mengajar. Mereka mengaku sudah beberapa kali menyampaikan permohonan bantuan, namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan yang memuaskan.


Kini, seluruh pihak baik guru, siswa, maupun masyarakat bersatu dalam harapan besar, agar sekolah mereka mendapatkan perhatian dan penanganan segera dari pemerintah daerah maupun pusat. Di tengah keterpurukan dan kondisi fisik bangunan yang memprihatinkan, mereka tetap berjuang demi masa depan generasi muda di daerah tersebut.(Dt - 001).



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)