Dompu,Dorobatanews. net ~ Festival Lakey 2025 bukan sekadar perayaan hiburan biasa. Di balik gemerlap musik, semarak warna - warni kostum, dan aroma kuliner khas yang menggoda, tersimpan semangat yang jauh lebih besar: semangat pelestarian budaya, persatuan masyarakat, serta kebanggaan terhadap warisan leluhur. Dan puncaknya, pada Sabtu (19/07/2025), Kabupaten Dompu mencatat sejarah baru di Pesisir Utara Pantai Lakey, Kecamatan Hu’u.
Ribuan pasang mata terpukau oleh atraksi kolosal Tarian Ou Balumba, sebuah tarian khas yang melambangkan hubungan spiritual masyarakat pesisir dengan laut, khususnya gelombang atau ombak yang menjadi simbol berkah dan kehidupan. Tarian yang biasanya ditampilkan secara sederhana ini, kali ini menjelma menjadi pertunjukan kolosal luar biasa dengan 21.220 penari yang mengisi garis pantai sejauh mata memandang. Tak hanya itu, pengunjung yang memadati area festival diperkirakan mencapai lebih dari 30.000 orang.
Festival ini tak hanya mengundang warga Dompu, namun juga menyedot perhatian masyarakat dari Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Sumbawa, hingga dari Pulau Lombok. Lautan manusia bersatu dalam satu semangat: merayakan budaya, kebersamaan, dan harapan akan kemajuan pariwisata Dompu.
Tarian Ou Balumba: Warisan yang Memanggil Ombak
Tarian Ou Balumba berasal dari tradisi masyarakat pesisir yang menggambarkan permohonan dan rasa syukur terhadap laut. Gerakan-gerakan khasnya menyerupai ombak yang bergulung, melambangkan keharmonisan antara manusia dan alam. Tarian ini adalah simbol kehidupan yang terus bergerak, seperti ombak yang tak pernah berhenti menghampiri pantai.
Dalam Festival Lakey 2025, ribuan penari tampil bak hamparan kain sutra yang menari bersama angin, membentuk gelombang hidup yang memukau. Kostum warna-warni yang dikenakan para penari berpadu serasi dengan sinar matahari senja dan irama musik daerah yang menggema, menciptakan simfoni visual dan auditori yang luar biasa.
Para penonton dari berbagai usia dan latar belakang pun tak kuasa menyembunyikan kekaguman. Sorak sorai dan tepuk tangan terus bergema sepanjang pertunjukan. Ada yang datang sebagai penonton, namun pulang membawa rasa haru dan bangga menjadi bagian dari sejarah budaya.
Rekor MURI dan Pengakuan Nasional
Atas jumlah peserta yang mencapai lebih dari 21.000 orang, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada Tarian Ou Balumba sebagai "Tarian Tradisional dengan Jumlah Penari Terbanyak di Indonesia".
Pencapaian ini jauh melebihi target awal yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Dompu, yakni 15.000 peserta. Dengan semangat kolektif, dedikasi luar biasa, dan antusiasme masyarakat, angka tersebut berhasil dilampaui dan mengukir sejarah baru.
Bupati Dompu dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas keberhasilan ini. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya milik pemerintah, namun merupakan "buah manis dari kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat".
"Keberhasilan Tarian Ou Balumba di Festival Lakey meraih rekor MURI bukan hanya milik Pemkab Dompu, tapi merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Dompu. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Mari terus bersinergi untuk menghadirkan event - event budaya yang tak kalah megah demi mewujudkan Dompu Maju," ungkap Bupati.
Festival Lakey: Ikon Baru Pariwisata Dompu
Festival Lakey kini telah menjelma menjadi simbol kemajuan dan potensi pariwisata Kabupaten Dompu. Tidak hanya menampilkan kesenian lokal, namun juga menjadi panggung yang mengangkat identitas budaya Dompu ke tingkat nasional bahkan internasional.
Festival ini juga memperkuat jalinan silaturahmi antarwarga, mempererat rasa cinta terhadap tanah kelahiran, dan memperkaya kehidupan masyarakat dengan nilai - nilai luhur budaya. Melalui festival seperti ini, anak muda pun diajak untuk mengenali akar budaya mereka dan menjadi bagian dari pelestarian warisan bangsa.
Harapan ke Depan
Kesuksesan Ou Balumba dan Festival Lakey menjadi titik terang bagi masa depan pariwisata dan budaya di Dompu. Masyarakat berharap agar kegiatan serupa terus digelar dan dikembangkan. Tak hanya sebagai pertunjukan seni, namun sebagai media edukasi, kebanggaan, dan penguatan jati diri masyarakat Dompu.
Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta budaya yang tinggi, bukan tidak mungkin Dompu akan menjadi salah satu destinasi budaya unggulan di Indonesia Timur. (ADV/DT - Jun).
Posting Komentar
0Komentar