Dompu, Dorobatanews.net ~ Situasi memanas kembali terjadi di wilayah tambang emas Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah masyarakat setempat melakukan aksi pemblokiran jalan utama menuju kawasan tambang yang dikelola oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM). Aksi ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap proses rekrutmen tenaga kerja yang dinilai tidak transparan dan sarat praktik tidak adil. (2/10).
Informasi yang beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Mata Pena Domsel Info Tambang Emas Hu'u Dompu NTB, menyebutkan bahwa pihak manajemen PT STM diduga telah mencederai kepercayaan masyarakat lokal melalui praktik rekrutmen karyawan yang dinilai tidak mencerminkan asas keterbukaan dan profesionalitas.
Warga menilai bahwa proses perekrutan yang dilakukan oleh PT STM cenderung berpihak dan dipengaruhi oleh kedekatan personal dengan pihak manajemen perusahaan. Muncul pula dugaan adanya praktik "titip-menitip" dalam seleksi karyawan, sehingga sejumlah calon pelamar dari masyarakat lokal yang memenuhi kualifikasi justru tersisih tanpa alasan yang jelas. Sementara itu, beberapa pihak yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan manajemen justru lolos seleksi tanpa melalui tahapan yang seharusnya.
Aksi blokade jalan ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam masyarakat yang merasa tidak lagi dianggap sebagai bagian penting dari pembangunan di sekitar wilayah tambang. Padahal, selama ini warga telah menunjukkan sikap kooperatif terhadap keberadaan perusahaan, dengan harapan bisa terlibat langsung dalam proses pembangunan dan memperoleh manfaat ekonomi dari kehadiran tambang emas tersebut.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda dari Kecamatan Hu’u menyuarakan agar PT STM segera melakukan evaluasi total terhadap sistem rekrutmen karyawannya. Mereka menuntut agar setiap proses seleksi dilakukan secara transparan, adil, dan profesional, serta memberikan prioritas kepada putra-putri daerah yang memiliki kompetensi.
"Selama ini kita sudah bersabar, namun yang terjadi justru semakin mencederai harapan masyarakat. Jika tidak ada perbaikan sistem, maka aksi seperti ini akan terus berulang," ungkap salah satu tokoh pemuda setempat dalam pernyataannya kepada media lokal.
Menanggapi situasi ini, sejumlah pihak mengimbau agar PT STM segera menjalin komunikasi yang terbuka dengan masyarakat dan menjelaskan secara gamblang mekanisme rekrutmen yang diterapkan. Pemerintah daerah juga didesak untuk turun tangan aktif dalam memediasi konflik ini agar tidak berkembang menjadi gejolak sosial yang lebih besar.
Dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut, perlu ditegaskan bahwa setiap mekanisme rekrutmen tenaga kerja harus dilaksanakan secara profesional, terbuka, dan sesuai dengan standar kualifikasi yang berlaku. Hal ini penting bukan hanya untuk menciptakan rasa keadilan, tetapi juga untuk menghindari konflik horizontal antar warga, serta menjaga kondusivitas daerah yang selama ini relatif aman dan damai.
Masyarakat Dompu, pada dasarnya, mendukung keberadaan investasi strategis seperti PT STM. Namun, mereka berharap agar kehadiran perusahaan benar-benar membawa manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan tidak justru menimbulkan ketimpangan sosial baru.
Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat diajak untuk tetap mengedepankan dialog dan menjaga kondusivitas wilayah, sembari mengawal pelaksanaan investasi ini agar benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan keberpihakan pada masyarakat lokal yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mendukung keberlangsungan operasional tambang emas di wilayah Hu’u, Dompu, NTB. (DT - 001).
Posting Komentar
0Komentar