Tragedi Sambaran Petir Di Sonoklin Moti Toi Dua Meninggal, Tiga Kritis

Dorobata News
By -
0



Kempo, Dorobatanews.net ~  
Sonoklin, Moti Toi  Duka mendalam menyelimuti warga Desa Padende dan Kadende, Kecamatan Bumi Pajo, Kabupaten Bima, setelah peristiwa memilukan terjadi pada Senin (11/11) sekitar pukul 13.00 WITA. Hujan deras disertai petir yang mengguyur wilayah Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu NTB., tersebut menelan korban jiwa. Lima warga tersambar petir di area Sonoklin Moti Toi, dua di antaranya meninggal dunia di tempat, sementara tiga lainnya masih berjuang melawan maut dalam kondisi kritis.


Korban Meninggal di Tempat


Dua korban yang meninggal dunia diketahui bernama Sukrin dan Iswadin, keduanya merupakan warga Padende yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan ramah di lingkungannya. Menurut kesaksian warga, keduanya tengah berada di sekitar bangunan di area Sonoklin ketika petir tiba-tiba menyambar.


Salah satu korban ditemukan dalam posisi terbaring di atas atap, sementara rekannya ditemukan di bagian bawah bangunan tak jauh dari lokasi pertama. Warga yang datang tak kuasa menahan tangis melihat kondisi mereka yang sudah tak bernyawa. "Semuanya begitu cepat. Kami hanya mendengar suara petir keras sekali, lalu setelah hujan sedikit reda, kami melihat keduanya sudah tidak bergerak," ujar salah seorang saksi mata dengan nada haru.


Upaya Menolong yang Berujung Tragis


Tiga korban lain yang kini dirawat dalam kondisi kritis berasal dari Desa Kadende. Berdasarkan keterangan warga, ketiganya awalnya berusaha menolong kedua korban yang sudah tersambar lebih dahulu. Namun tanpa disadari, sisa energi listrik dari sambaran petir masih tersisa di tubuh korban. Saat mereka berusaha mengangkat dan memindahkan tubuh rekan-rekannya, arus listrik tersebut menjalar dan menyengat tubuh mereka.


Ketiganya langsung jatuh pingsan di lokasi kejadian, menambah kepanikan warga sekitar. "Mereka niatnya menolong, tapi malah ikut tersambar. Kami semua sangat terpukul," tutur seorang warga yang turut membantu proses evakuasi.


Kesigapan Warga Menyelamatkan Korban


Dalam suasana mencekam, seorang warga bernama Darwis, pemilik pondok tak jauh dari lokasi kejadian, berinisiatif memberikan pertolongan pertama. Dengan penuh kehati-hatian, ia menunggu beberapa menit untuk memastikan tidak ada sambaran susulan, lalu mendekat dan berteriak meminta bantuan warga lain.


Berkat kerja sama warga sekitar, ketiga korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga berita ini ditulis, kondisi mereka masih dalam pengawasan intensif tim medis.


Suasana Duka dan Belasungkawa


Suasana haru dan tangis menyelimuti rumah duka di Desa Padende. Keluarga korban dan warga setempat terus berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan moral. Para tetangga mengenang almarhum Sukrin dan Iswadin sebagai sosok yang ringan tangan, dikenal rajin membantu siapa pun yang membutuhkan.


Pemerintah desa bersama aparat setempat turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kepala Desa Padende dalam pernyataannya mengatakan, "Kami semua kehilangan dua warga terbaik. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan semoga para korban yang kini dirawat segera pulih."


Peringatan Terhadap Cuaca Ekstrem


Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di area terbuka saat hujan deras disertai petir.


Warga diimbau segera mencari tempat aman, menjauh dari pepohonan, tiang listrik, serta bangunan terbuka saat mendengar suara guntur. Cuaca ekstrem bisa datang tiba-tiba dan membawa risiko besar bagi keselamatan jiwa.


Kehilangan dua nyawa sekaligus dalam peristiwa ini menjadi luka mendalam bagi masyarakat Sonoklin Moti Toi dan sekitarnya. Tragedi tersebut tak hanya meninggalkan duka, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan menghadapi fenomena alam.


Semoga almarhum Sukrin dan Iswadin mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi cobaan berat ini. Untuk ketiga korban yang masih dirawat, masyarakat terus berharap dan berdoa agar mereka segera pulih dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga. (DT - Agus).


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)