Dompu, Dorobatanews.net ~ Musim kemarau yang hampir tiba di Kabupaten Dompu membawa ancaman kekeringan bagi petani. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu terus berupaya untuk memastikan agar para petani dapat bertahan dan meminimalisir potensi gagal panen. Salah satu langkah utama yang diambil adalah dengan memaksimalkan potensi air yang tersedia serta memperhatikan pola tanam yang sesuai dengan kondisi cuaca dan sumber daya air yang ada.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Nurhidayah, SST, dalam wawancara dengan Media Dorobatanews pada Rabu, 30 Juli 2025, menjelaskan bahwa sejauh ini, kondisi ketersediaan air di daerah irigasi (DI) Kabupaten Dompu masih memungkinkan petani untuk melanjutkan kegiatan bercocok tanam, terutama untuk komoditas palawija. Meski demikian, petani diimbau untuk tetap mengikuti pola tanam yang disarankan, guna memaksimalkan hasil panen dan mengurangi kerugian akibat kekurangan air.
"Selama air masih tersedia dengan cukup, kami tidak melarang petani untuk menanam padi atau komoditas lainnya. Namun, untuk wilayah yang memiliki keterbatasan sumber air, kami akan mendorong petani untuk menanam jenis tanaman yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut," ujar Nurhidayah.
Saat ini, di bulan Juli 2025, terdapat sekitar 652 hektar lahan pertanian di Kabupaten Dompu yang masih ditanami padi. Meski demikian, jumlah lahan yang ditanami jagung pada musim tanam kali ini belum sebanyak padi. Mengingat pada musim tanam kedua, beberapa lahan sawah irigasi yang tidak mendapat pasokan air secara optimal, petani disarankan untuk beralih ke tanaman seperti kacang kedelai atau jagung, yang lebih tahan terhadap kekeringan.
"Sebagian besar petani memilih untuk menanam jagung, karena komoditas ini lebih cocok untuk kondisi kekurangan air, dibandingkan kedelai. Tentunya, kami juga memberikan arahan agar para petani memilih tanaman yang sesuai dengan ketersediaan air di daerah masing-masing," jelas Nurhidayah.
Untuk mencegah terjadinya gagal panen akibat kekurangan pasokan air, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu bekerja sama dengan kelompok tani dan instansi terkait lainnya untuk melakukan normalisasi saluran irigasi. Hal ini bertujuan agar air yang ditampung di waduk atau bendungan dapat dialirkan secara maksimal ke lahan pertanian. Selain itu, bagi lahan yang memiliki sumber mata air seperti sumur bor, pemerintah juga melakukan optimalisasi dengan bantuan mesin pompa air.
"Mesin pompa air sudah dibagikan kepada kelompok tani untuk mempermudah pengairan lahan mereka, terutama di daerah yang kurang memiliki pasokan air. Kami terus melakukan pemantauan guna memastikan bahwa potensi air yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh petani," tambahnya.
Langkah-langkah tersebut diambil untuk mencegah terjadinya gagal panen, yang dapat berdampak langsung pada kesejahteraan petani di Kabupaten Dompu. Pemerintah setempat terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pertanian, meskipun tantangan cuaca ekstrim akibat perubahan iklim semakin dirasakan. Ke depannya, upaya-upaya pengelolaan sumber daya air dan teknologi irigasi yang lebih efisien akan terus dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah ini. (DT - Jun).
Posting Komentar
0Komentar